Sunday, 13 January 2013
Graph me
![](http://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwUCjLFZlmiquHBoQgbmJaB4GCBfJl327twae1Mz47VRBdI2vOefo88Q4Fgiuo76u6YOpShN8Ye_bxsGB2_6Sf0QVCvedvsjkg7LcBmVf9biucvXQxcYogMtPGNJXQeRE/s220/inbound4608522096789982510.jpg)
Bandengan Memory
![](http://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwUCjLFZlmiquHBoQgbmJaB4GCBfJl327twae1Mz47VRBdI2vOefo88Q4Fgiuo76u6YOpShN8Ye_bxsGB2_6Sf0QVCvedvsjkg7LcBmVf9biucvXQxcYogMtPGNJXQeRE/s220/inbound4608522096789982510.jpg)
MALAIKAT TANPA SAYAP
MALAIKAT TANPA
SAYAP
A.
ANALISIS
Pemeran dalam film ini
diantaranya adalah Vino yang diperankan oleh Adi Pati Dolken, Mura yang
diperankan oleh Maudy Ayunda dan Amir yang diperankan oleh Surya Saputra
berperan sebagi ayah Vino. Selain itu juga ada pemeran pembantu
diantaranya levrand yang diperankan oleh
Ikang Fauzi yang berperan sebagai ayah mura, Mirna yang diperankan oleh Kinar
Yosih berperan sebagai ibu Vino dan istri Amir, Wina yang diperankan oleh
Geccha Qheacwet yang berperan sebagai adik Vino. Kemudian ada calo organ tubuh
manusia, dan pelukis kaca.
Vino adalah anak sma yang mana
mengalami broken home, dulu keluarganya kaya namun, karena orang tuanya yaitu
Amir hutang bank dan tidak mampu
melunasinya akhirnya rumahnya disita dan tinggal di kontrakan. Kemudian Amir
bekerja sebagi supir taksi yang tak mampu menyukupi semua kebutuhan keluarga,
termasuk masalah SPP sekolah dan membayar kontrakan. Suatu hari Vino di DO dari
sekolah karena belum membayar SPP selama 3 bulan. Kemudian Vino pulang, di
rumah ibu dan ayahnya bertengkar lalu ibunya
pergi meninggalkan ayah, adik dan vino sendiri. Vino merasa down dia
bingung apa yang harus dia lakukan, karena pada saat itu juga adiknya mengalami
kecelakaan dikamar mandi yang mana harus segera di beri penanganan lanjut agar
tidak berakibat fatal. Masalah lain muncul lagi yaitu pemilik kontrakan yang
menagih uang kontrakan yang sudah nunggak selama 3 bulan juga. Vino semakin
tertekan dia hampir saja melakukan pencurian motor, namun ketangkap warga. Di dalam
kebingungannya itu ada seorang calo yang menawarkan untuk menjual organ tubuh
bagian dalam kepada Vino dengan mengiming-imingi dana yang sangat besar, namun
Vino menolak hal tersebut. Vino masih berfikir akan hal itu, bahkan dia sempat
mau bunuh diri. Untungnya disitu ada Mura yang mencegah Vino. Kemudian mereka
saling mengenal dan berbagi kasih bersama.
Setelah berfikir, Vino akhirnya
menemui calo pencari donor organ dalam tadi, dan Vino rela mendonorkan organ
dalamnya demi adik, rumah, dan keluarganya. Disini Vino seolah-olah
menggantikan peran Amir seorang ayah, sehingga membuat Amir merasa bahwa Vino
tidak respect lagi kepadanya. Seiring berjalannya waktu ternyata Vino dam Mura
berbagi kasih bersama. Vino sudah mendapatkan apa yang dulu dia pernah punya
dan apa yang dia inginkan. Vino, Amir,dan wina kembali ke rumahnya dulu yang
disita oleh bank. Vino merasa senang karena dia juga mendapatkan cinta dari
Mura. Vino lupa bahwa dia akan
mengorbankan jantungnya dengan kata lain dia akan mati. Namun dia enggan untuk
mendonorkan jantungnya karena dia sudah merasakan indahnya hidup. Si calo terus
mengejarnya dan membujuknya untuk tetap mendonorkan jantungnya yang ternyata
akan di donorkan kepada Mura. Vino tidak percaya akan hal itu, lalu dia mencoba
mencari tahu sendiri dan akhirnya Vino pun percaya akan hal itu. Karena Vino
merasa akan meninggalkan hidupnya, Vino mencoba memberikan kepada orang
terdekatnya suatu kebaikan sebalum dia mati. Vino mencoba berbuat baik kepada
ayahnya yang selama ini komunikasinya kurang harmonis. Vino juga mencoba
membuat Mura bahagia. Vino pun memberi semangat hidup untuk Mura yang sedang
dalam masa sekarat. Dan vino berjanji pada Mura kalu Vino akan menemani Mura
selamanya dan hidup bersama selamanya.
Singkat cerita ketika si calo
sudah meminta tanda tangan atas surat pernyatan donor jantung kepada Vino, vino
pun menandatangani surat tersebut dan kemudian pulang membawa beberapa butir
obat / racun untuk bunuh diri. Kemudian Vino pulang dan masuk kamar, dia
menyematkan 3 surat ke dalam saku bajunya sebelum dia menelan obat / racun
tersebut. Sementara Vino di dalam kamar sekarat, di luar ibu dan ayah Vino
memperebutkan Wina namun, wina tidak mau ikut bersama ibunya. Hingga pacar
ibunya masuk ke dalam rumah dan kemudian menembak Amir (ayah Vino). Kemudian
Amir dan Vino di bawa ke rumah sakit, di sana calo sudah menunggu Vino untuk
diambil jantungnya. Namun, ternyata Amir mengetahui kalau Vino akan mendonorkan
jantungnya karena pada suatu malam Amir tidak sengaja menemukan surat di dalam
lemari Vino yang berisi tentang kepergiannya (kematiannya). Lalu Amir bilang
kepada si calo kalau dia yang menggantikan donor jantung Vino. Vino dan Mura
mengetahui pengorbanan ayah Vino, dan mereka berdua ziarah ke makam Amir
bersama. Vino dan Mura hidup bersama sedangkan Wina di rawat oleh ayah Mura.
Mereka hidup bahagia meski tanpa ada Ayah dan ibu Vino.
Dari ringkasan cerita di atas
dapat di ambil kesimpulan bahwa, karena krisis ekonomi membuat keluarga Vino
tidak harmonis dan tidak mampu mempertahankan rumah tangga. Bahkan cara apa
saja dilakukan untuk mendapatkan uang. Namun, di sana di gambarkan sosok Amir
(ayah Vino) yang begitu sabar menghadapi masalah tersebut. Sayangnya istri dan
anaknya tidak ada yang berpihak kepadanya. Bahkan anak dan istrinya menganggap
Amir tidak mampu apa-apa. Intinya, karena permasalahan ekonomi lah yang membuat
keluarga tersebut terpecah dan tidak harmonis, karena kurang adanya rasa
menerima dan bersyukur serta mengingat Allah dari masing-masing anggota
keluarga. Walaupun ada mungkin hanya Amir sang ayah lah yang bisa menerima
keadaan tersebut dan sabar dalam krisi ekonomi tersebut. Hanya saja Amir kurang
tegas dalam menghadapi masalh tersebut, hingga ia di tinggal istrinya pergi,
dan tidak di hormati anaknya. Dia nampak lemah di cerita tersebut.
B.
SOLUSI
Solusinya adalah, untuk anak-anak Amir khusunya Vino
mendekatkan diri kepada Allah, sabar menerima cobaan, jangan berpikiran pendek,
berfikir dulu sebelum bertindak dan tetap menghargai, menghormati orang tua
dalam keadaan apapun meskipun pada saat itu orang tua tidak mampu menyukupi apa
yang kamu butuhkan. Karena mereka tetap orang tua yang telah membesarkan mu.
Untuk istri Amir mendekat diri kepada Allah, sabar menerima cobaan, jangan
meninggalkan suami di saat ekonomi dalam keadaan krisis, beri semangat dan
motivasi kepada suami, ingat anak-anak yang butuh belai kasih seorang ibu,
jangan mementingkan kesenangan pribadi tapi fikirkan anak-anak dan suami,
jangan kabur dari masalah tapi selesaikan lah masalah denga kepala dingin dan
sikap toleransi serta kebersamaan. Untuk Amir lebih mendekatkan diri kepada
Allah dan bersabar menerima cobaan, bersikaplah lebih tegas sebagai seorang
suami dan ayah kepada istri dan anak-anak mu, agar tidak direndahkan oleh
mereka. Karena kewibawaan seorang ayah akan mempengaruhi sikap istri dan
anak-anak kepadamu. Untuk Mura jangan putus semangat untuk meraih masa depan
karena hidup tidak akan ada yang membatasi kecuali takdir.
![](http://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwUCjLFZlmiquHBoQgbmJaB4GCBfJl327twae1Mz47VRBdI2vOefo88Q4Fgiuo76u6YOpShN8Ye_bxsGB2_6Sf0QVCvedvsjkg7LcBmVf9biucvXQxcYogMtPGNJXQeRE/s220/inbound4608522096789982510.jpg)
Subscribe to:
Posts (Atom)