Friday, 20 December 2013

Putih abu –abu yang kelabu( karya Ulya Wiji Astutik )


Hujan yang tak kunjung reda sejak pagi tadi, hari ini libur sekolah yah karena hari minggu, seharusnya sinta bias berangkat ke café surya tempat dimana dia bekerja, kalau hari biasa dia berangkat Foto1553.jpgsore pulang sampe jam 1 atau 2 malam sedangkan kalau hari libur dia berangkat jam 8 pagi sampe jam 7 atau 8 malam. Di café itu sinta hanya sebagai pelayan bukanlah wanita penghibur. Meskipun banyak om-om yang menawarkan uang yang cukup besar agar sinta mau menemaninya, maklumlah sinta memang cantik dan sexy. Namun dia memakai pakaian sexy karena tuntutan kerjaan. Sejak ibunya meninggal 1 tahun yang lalu karena kanker yang di deritanya. Sinta mau tidak mau harus bekerja untuk dapat melanjutkan sekolahnya.
“Sinta kamu nggak kerja !!” tampak suara yang begitu keras bahkan lebih keras dari derasnya hujan yang menggerutu, hingga sinta tersentak dari lamunannya. “Ayah !!” dengan wajah yang agak tegang. Ayahnya memang kasar dan galak. “Kenapa kamu nggak kerja, siapa yang akan biayai sekolahmu dan adik-adikmu, di suruh berhenti sekolah nggak mau, eh di rumah malah ngelamun terus”. Memandangi sinta dengan tajamnya. Sinta teringat kalau uang spp nya sudah nunggak 3 bulan karena gajinya selama ini buat melunasi utang ayahnya yang semakin menumpuk dan membiayai kedua adiknya yang masih SMP dan SD, jadi Sinta  mau tidak mau harus membiayai semua itu dan melunasi hutang ayahnya karena kalau tidak rumah akan di sita. “mungkin sore nanti yah sinta pergi kerjanya”. Jawab sinta mencoba tenang.” Kenapa tidak sekarang?? Ini kan hari libur tentu banyak yanag dating”. Tambah ayah,” sekarang masih hujan yah deras banget”. Terserah kamu,yang penting besok kamu harus setor ke ayah buat taruhan sabung ayam”. Memang ayah sinta suka judi dan rumahpun ikut di gadaikan bahkan sintapun pernah di buat taruhan ayahnya sendiri.
 Ayah SPP sinta sudah nunggak 3 bulan minggu depan nggak di lunasin sinta akan di DO dari sekolah. “ kata sinta, baguslah malah nggak perlu lagi bayar SPP mendingan buat lunasin tuch utang ayah. “ kata ayah tak peduli, lalu sinta lari ke kamar sambil menahan tangis dan dia segera pergi ke café meskipun hujan belum begitu reda.
Ke esokan harinya sinta semangat untuk berangkat  untuk berangkat sekolah karena hari ini ada ulangan fisika mata pelajaran yang sangat di sukai sinta. Bahkan dia sering di suruh menjelaskan lagi materi yang belum di pahami temannya sekelas. Sampai dia tak pulang sore hanya untuk mengajari temannya sekelas. Sampai dia tak jarang pulang sore hanya untuk mengajari temannya. Namun tiba-tiba istirahat kedua dia di panggil pak kepala sekolah. “Sinta bapak Cuma memberitahu kamu. Kalau SPPmu sudah banyak nunggak 3 bulan “ kata pak kepsek “ iya pak saya sudah tahu, tapi ma’af pak saya belum punya uang untuk melunasi SPP sFoto1548.jpgaya. “jawab sinta”. “Loh katanya kamu kerja kok nggak bisa di lunasin SPP?” Tanya pak kepsek. “ Benar pak..saya memang kerja, tapi tidak hanya untuk saya, adik-adik saya juga butuh biaya sekolah, belum lagi untuk melunasi hutang ayah saya yang semakin menumpuk .” jelas sinta menjawab . “ Kalau begitu saya beri kamu dispensasi 1 minggu untuk melunasi SPPmu, tapi kalau dalam satu minggu kamu tidak melunasi terpaksa kami DO kamu.” tegas pak kepsek. “Baik pak saya akan berusaha melunasinya”, jawab sinta dengan penuh kecemasan karena dia berfikir dari mana dia dapat uang sebanyak itu dalam waktu 1 minggu. Dia keluar dari ruang kespek dengan muka yang cemas.
“Sinta, pak kespek ngomong pa ma kamu ?” Tanya rangga teman akrabnya. “ Pak kepsek memperingati aku, kalau aku harus melunasi uang SPP yang menunggak selama 3 bulan dalam jangka waktu 1 minggu ini kalau tidak aku akan di DO.”jelas Sinta”.What ! di DO,terus siapa yang ngajarin kita fisika?Aku harus bantu kamu apa?Gak usah Rangga,makasih. “Bener…..?tapi kalau kamu butuh aku,aku siap membantu kamu”. “OK Siip…”jawab Sinta.Sinta menuju ke kelas tiba-tiba ada yang membuat langkah Sinta terhenti. “Rino !” Sinta tersentak. “minggir aku mau ke kelas !” ujar sinta tegas. “Mau ke kelas ya cantik”.” Ucap reno sambil mencolek dagu sinta. “Apa-apaan sih, mau kamu apa.? Minggir aku mau ke kelas.! “Ucap sinta marah. “Aku tahu kamu lagi butuh uang, kamu mau tak kasih kerjaan yang cepet dan uang banyak.?” Tawur reno. “ maksud kamu apa.?” Tanya sinta, “kalau kamu mau cepet dapat duit buat melunasi SPP mu, Nanti malam kamu temenin aku di café Surya” “Kamu pikir aku cewek apaan.!”  Menampar reno dan segera menuju kelas.
Sampai dirumah sinta kepikiran terus gimana caranya melunasi SPPnya, belum sampai dapat titik terang kedua adiknya Bryan dan Chila datang. “ kak minta uang buat beli buku kak, kata bu guru kalau tidak bawa buku tidak boleh ikut pelajaran”, Pinta Bryan yang kelas 2 SMP. “ kak sepatu sama tas Chila rusak, Chila di ejekin Temen-temen Chila.” Sinta tambah bingung. Tiba-tiba ayahnya datang dan memberi tahu kalau temennya ada butuh pembantu ditokonya, lalu sinta ingin mencoba. Siapa tahu gajinya lebih cukup dari pada di café,  fikir sinta
Malam itu sinta yang sedang bekerja di Café surya di datangngi leleki yang sebaya dengan ayahnya. Kemudian ngajak duduk dan laki-laki itu memberinya Soft drink, setelah minum itu sinta merasa ngantuk yang sangat berat dan akhirnya jatuh.
Ke esokan harinya sinta bangun tiba-tiba sudah dikamarnya. Dia tidak tahu entah apa yang terjadi semalam, dia bingung dan sangat bingung, lalu dia mengabaikan apa yang terjadi semalam dia segera mandi dan berangkat sekolah, namun ketika dia sampai di sekolah semua anak ngomongin dia dan bersikap jijik pada sinta. “Sinta, kamu memang nunggak SPP 3 bulan, tapi tidak dengan cara begini kamu melunasinya. Ini sekolah terpandang gimana kalau sekolah lain tahu hal ini”. Tegas pak kepsek. “maksud bapak apa.? aku nggak ngerti” . Jawab sinta yang bingung.” Ini” menyadarkan beberapa foto sinta denga seorang laki-laki yang ternyata teman ayahnya disebuah kamar. Sinta mengelak foto itu karena dia tak tahu apa-apa. Tapi pak kepala tidak perduli dan DO dijatuhkan kepada sinta. Sinta shock bahkan hampir pingsan setelah keluar dari  ruang kepsek kemudian rangga mFoto1546.jpgencoba menenangkannya dan meminta penjelasannya . setelah tau ,rangga curiga kalau ini ulah rino karena rino ditolak berulang kali oleh sinta. Kemudian kemudian rangga mengantarkan sinta pulang. Lalu rangga kembali ke sekolah.
Dirumah sinta menyendiri dikamar merenungi apa yang telah terjadi pada dirinya.”tinggal beberapa bulan aq ujian akhir tapi mengapa harus begini? Kenapa masa SMA ku ini begitu kelabu,banyak masalah yang kualami ibu”.sinta mengeluh sambil memandangi foto almarhum ibunya.”andai  saja ibu masih disini menemani sinta pasti nggak kayak gini “. Tangis sinta tak tertahan,dia mencoba bangkit meskipun masa depannya terlihat suram.   






No comments:

Post a Comment