Friday, 19 December 2014

Calon Imam ku



Dirimu hadir tanpa ku duga, dan bahkan berlalu begitu saja. Meski ku tak pernah menyangka sekarang kita bersama. Tak ada rasa cinta saat pertama aku jumpa entah, sama tau tidak dengan apa yang kau rasa saat pertama jumpa. Yang pasti kenyaman lah yangb pertama aku dapat. Cinta mungkin suatu yang mahal bagiku, tak gampang untuk ku mencintai seorang yang baru ku kenal. Kau.... pria yang baru ku temui, baru ku kenal, baru datang di hidupku. Dan kamu pula lah pria yang baru berani meminangku meskipun belum pernah pacaran bahkan aku pun belum menyatakan rasa yang sama sepertimu. Entah,,,, mungkin ini lah rahasia sang Kuasa yang telah mempertemukan dua insan yang seharusnya bersatu. sungguh hal yang tak pernah aku sangka, secepat inikah q d pertemukan oleh calon imam ku. Serasa baru kemarin q menangis karena hati yang terluka oleh cinta yang menyiksa dan tak bisa di jaga. Baru kemarin pula aku menangis karena kesepian tak ada insan yang mengisi relung di jiwa. Hanya cinta ku kepada sang kuasa dan orangtua serta sahabat-sahabat ku yang menjadikan aku mampu melewati itu tanpa sia-sia. Ku habiskan waktu kesendirianku untuk mengabdi pada masyarakat dan berburu pengalaman yang memberiku banyak pelajaran dalam sebuah kehidupan.
Kini kau datang bagai salju yang beku dan dingin kemudian mencair menyejukkan hati ku yang kehausan akan sebuah perhatian. Kau pun datang bagai lilin yang memberikan ku kehangatan diantara dinginnya sebuah hubungan percintaan layaknya seorang remaja, dan menjadi pelita sebagai penunjuk jalan di kegelapan. Perhatian serta rasa sayang yang tulus yang aku rasa sekarang, mungkin belum pernah aku rasakan sebelumnya. Engkaulah yang pertama yang mnyejukkan nurani di jiwa dengan sebuah perhatian dan rasa sayang yang tulus. Meskipun tak pernah kau mengucapkan sayang ataupun cinta tapi, q yakin kau menyayangiku lebih dari mereka yang pernah bilang sayang aku. Sayang bukanlah sebatas sebuah ucapan, tapi aksi sayang itu sendiri. Dan dengan caramu itu tak perlu kau bilang sayang dan tak perlu kau meminta tuk aku mencintaimu. Aku tau kau sayang aku, dan rasa sayang yang dulu sempat tak ada kini telah hadir mnyemai kisah diantara kita.
Wahai calon imam ku, rengkuh aku dan tuntun aku untuk mencapai SurgaNya. Cintai aku dan jagalah cinta ku pula agar kita mampu bersama dalam rasa yang saling asih, sayang, percaya dan saling mengerti. Wahai calon imam ku engkaulah kunci bagi ku untuk masuk ke surgaNya dan engkau pula lah kunci bagi ku untuk masuk ke nerakaNya. Semoga Allah menjadi kan engkau wahai calon imam ku, menjadi imam yang baik, menjadi kunci bagiku untuk masuk ke surgaNya dan menjadi penghalangku untuk masuk ke nerakaNya. Mungkin wanita tak bisa lurus, karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Jagalah aku wahai calon imam ku, agar aku tak patah dan aku tak tersesat serta bersalah dalam kebengkokan ku.
Ya Allah.... ridhai kami dalam segala perjalan hidup kami,
Ya Allah.... tuntun kami agar tak tersesat dalam menapaki jalan hidup yang terjal
Ya Allah... terangi kami dalam kegelapan dunia yang seolah kemerlap
Ya Allah... anugerahkan keturunan yang baik yang mampu menyiarkn agamaMu pada kami
Ya Allah... berikan kami yang terbaik. Kami yakin Engkau mengerti apa yang terbaik bagi kami
Ketika kita yakin bahwa “Allah akan memberikan yang terbaik buat kita, bukan yang terbaik menurut kita” rasa syukur dan nikmat lah yang akan kita dapatkan.
Masa penantian mungkin akan membuat diri kita menjadi galau, bingung, resah, gelisah bahkan tanpa arah. Tapi jangan pernah takut, karena masih ada Allah tempat kita berlindung.
Cinta dan sayang bukan lah sekedar tulisan atau ucapan tetapi perbuatan dan pembuktian yang nyatalah cinta dan sayang yang sesungguhnya.
Ucapan adalah doa, mendoakan orang dengan doa baik insyAllah doa baik itu akan kembali pada diri kita.

Ulfan


No comments:

Post a Comment