Tulisan di Ujung Desember
![10406579_988988084457507_431743029943676601_n.jpg](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Aku bukanlah seorang penyair yang pandai merangkai bait-bait mutiara. Aku bukahlah seorang sastrawan yang
mengarang sebuah cerita cinta. Aku pun bukan seorang seniman yang membuat orang
tertarik bahkan terhibur dengan karyaku. Aku tak pernah menginginkan menjadi
seorang jurnalis yang selalu menulis. Aku pun tak pernah menginginkan menjadi
seorang pengarang yang selalu mengarang. Aku pun tak pernah menginginkan
menjadi seorang team kreatif dalam suatu instansi atau dalam pekerjaanku yang
selalu memberikan ide-ide yang membuat orang suka atas pemikiranku.
Lewat tulisan aku bercerita
tentang kisahku, lewat tulisan aku mengungkapkan semua rasaku, lewat tulisan
pula aku menuangkan segala keluh ataupun kesahku. Lewat tulisan aku berkata,
lewat tulisan aku berekspresi, dan lewat tulisan pula akau mencurahkan
inspirasi yang aku punya. Meski tak seromantis tulisan penyair, pun meski tak
seindah tulisan sastrawan. Dengan tulisan aku merasa percaya diri, dengan
tulisan aku merasa mampu melepas ikatan di hati maupun pikiranku. Aku menulis
tidak untuk di puji, aku menulis tidak untuk dikagumi, aku menulis tidak untuk
di kasihi, aku menulis tidak untuk disayangi, aku menulis tidak untuk dicintai,
aku pun menulis tidak untuk dihormati.. Lewat tulisan aku hanya ingin dihargai.
Dihargai kisahku, dihargai rasaku, dihargai rangkaian ekspresiku.
Tulisanku adalah dairyku,
tempat ku mencurahkan segala rasaku dan segala ceritaku. Mungkin ada satu tokoh
yang akan menjadi pemeran dalam tulisanku. Kau, kaulah yang menjadi tokoh utama
dalam tulisanku. Kau yang memberi banyak rasa buatku, kau pula yang mengisi
banyak cerita di bulanku ini. Tulisan-tulisan ini ku persembahkan untukmu tuk
kau hargai, hanya tuk kau hargai tak lebih. Hargai isi tulisan ku, hargai
segala bentuk ekspresiku. Jika tak selaras dengan hatimu, aku hanya minta
tetaplah hargai karyaku.
Mungkin tulisan ku terlalu
lebay, terlalu berlebih, terlalu udik. Tapi perlu kau tahu wahai tokoh utama,
tulisanku hanya sebuah replika kecil dari ekspresi semua rasaku. Tuk kau tokoh
utama, aku tak menginginkan kau melakukan hal yang sama sepertiku. Aku tak akan
memintamu tuk membuat tulisan sama sepertiku. Satu pinta ku tuk kau wahai
pemeran utama, tetap hargai tulisanku meski kau mungkin saja tak menghendaki
itu.
Terimakasih ucapku tuk kau
wahai tokoh utama, kau yang telah membangunkan kembali jari-jari ini tuk
menulis. Meski kau tak pernah menyadari akan semua itu. Aku tau, kau mungkin
tak menyukai hal-hal yang seperti ini. Aku tau, kau mungkin bukan pria yang
melankolis yang akan turut tenggelam dalam tulisanku. Tapi cukup dengan
senyuman, aku mengerti kau tak keberatan dengan tulisan-tulisan ku. Cukup dengan
menghargai karyaku, aku mengerti kau menyimpan sebuah kepuasan dalam tulisanku.
Di pengujung bulan ini, di
pengujung tahun ini. Ku tuliskan cerita, ku siratkan rasa, dan ku padukan
bahasa tuk melukiskan isnpirasi yang aku dapat denganmu wahai tokoh utama yang
telah mewarnai sebagian kecil perjalanan hidupku di bulan desember ini.
Ulfan
27-12-14
No comments:
Post a Comment