Monday, 21 May 2012

BOY FACTS n GIRL FACTS


BOY FACTS

When a guy calls u (saat seorang cowok menelpon kamu) he wants to be with u (dia ingin bersama kamu)

When a guy is quiet, (saat seoranng cowok terdiam) he’s listening to u... (dia sedang mendengarkan kamu)

When a guy is not arguing (saat seorang cowok tidak membantah) he realizes he’s wrong (dia sedang menyadari bahwa ia salah)

When a guy says, “i’m fine” after a few minutes, (saat seorang cowok berkata “aku baik-baik saja” setelah beberapa menit) he means it (kenyataannya memang begitu)

When a guy stares at u, (saat seorang cowok menatap kamu) he thinks u’re the most beautiful thing in the world (ia sedang berpikir kamu lah yang paling indah di dunia)

When u’re laying your head on a guy’s chest (saat kamu menyandarkan kepalamu pada bahu/dada seorang cowok) he has the world (dia serasa memiliki segalanya)

When a guy calls u everyday (saat seorang cowok menelpon kamu setiap hari) he is in love (ia sedang jatuh cinta)

When a (good) guy say he loves u (saat seorang cowok (yang baik) mengatakan bahwa ia sayang/cinta sama kamu) he means it (dia serius)

When a guy says he can’t live without u (saat seorang cowok berkata ia tidak bisa hidup tanpa kamu) he’s with u till your done (dia akan bersama kamu hingga akhir)

When a guy says, “i miss u” (saat seorang cowok berkata bahwa ia kangen sama kamu) he misses u more than u could have ever missed him or anything else (ia kangen kamu, lebih dari pada perasaan kangen kamu padanya, atau pada apapun)

GIRL FACTS

When a girl is quiet (saat seorang gadis terdiam) million or things are running through her mind (jutaan hal sedang ada dipikirannya)

When a girl is not arguing (saat seorang gadis tidak membantah) she is thinking deeply (ia ssedang berpikir serius)

When a girl looks at u with eyes full of questions (saat seorang gadis memandang kamu dengan mata bertanya-tanya) she is wondering how long u will be around (ia sedang bertanya-tanya berapa lama kamu akan ada di dekatnya)

When a girl answer, “i’m fine” after a few second (saat seorang gadis berkata “aku baik-baik saja” setelah beberpa detik) she is not at all fine (sebenarnya dia tidak “tidak apa-apa”)

When a girl stares at u (saat seorang gadis menatap kamu) she is wondering why you are so wonderful (dia sedang bertanya-tanya kenapa kamu benar-benar “wonderful”)

When a girl lays on your chest (saat seorag gadis bersandar pada dada/bahu kamu) she is wishing for u to be hers forever (dia sedang berharap kamu bisa jadi miliknya selamanya)

When a girl calls u everyday (saat seorang gadis menelpon kamu setiap hari) she is seeking for your attention (ia sedang berusaha memperoleh perhatian kamu)

When a girl wants to see u everyday (saat seorang gadis ingin bertemu kamu setiap hari) she wants to be pampered (dia ingin dimanja)

When a girl says “i’ll love u forever” (saat seorang gadis berkata ia tidak bisa hidup tanpa kamu) she has made up her mind that u’re her future (dia sudah menetapkan pilihan bahwa kamu adalah masa depannya)

When a girl says “i miss u” (saat seeorang gadis berkataa dia kangen sama kamu) no one in this world can miss u more than that (tak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menyaingi rasa kangen dia sama kamu)

Inspirasi pagi / imelda FM

Hal-Hal Yang Menarik Dari Seorang Ayah dan Ibu


Hal-Hal Yang Menarik Dari Seorang
Ayah dan Ibu

Dari seorang Ayah

Ayah bisa membuat anda percaya diri karena ia percaya.

Ayah memberikan tempat duduk terbaik dengan mengangkat anda dibahu ketika anda ingin menonton pawai yang sedang lewat.

Ayah tau bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuat anda senang tapi tidak takut.

 Ayah membiarkan anda menang dalam permainan ketika anda masih kecil, tetapi tak ingin anda membiarkannya menang bila anda sudah besar.

Ayah akan mengatakan betapa rindunya ia pada anda ketika anda pergi, tetapi nyaris tanpa kata-kata.

Dari seorang Ibu

Ibu membalas surat-surat anda setiap kali dan tetap menyurati anda walaupun anda tidak membalas.

Ibu tau suatu hari ia melepaskan anda yaitu pada saat anda lebih dekat dengannya pada saat itulah ibu menjadi seorang sahabat.

Ibu bisa menerima kritik asal bukan tentang anda.

Ibu akan memilih makanan dengan harga paling murah di daftar menu kalau anda yang mentraktir

Ibu mendengarkan dengan matanya, ibu mendengarkan dengan hatinya begitulah caranya mendengar apa yang tidak bisa terucap dengan kata-kata.

Dikutip dari buku “INSPIRING STORIES”
Edited by savitri

MENIKAH


MENIKAH

Benarkah menikah didasari oleh kecocokan?????

Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng... kalu sam sam suka pop buntut berarti masa depan cerah.... (that simple...???)

Berbeda dengan sepasang sandal yang hanya punya aspek kiri dan kanan. Menikah adalah persatuan dua manusia, pria dan wanita. Dari anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi urusan jiwa dan hatinya. Kecocokan, minat dan latar belakang keluarga bukan jaminan segalanya akan lancar... lalu apa???

MENIKAH adalah proses pendewasaan. Dan untuk memasukinya diperlukan pelaku yang kuat dan berani. Berani menghadapi masalah yang akan terjadidan punya kekuatan untuk menemukan jalan keluarnya. Kedengarannya sih indah, tapi kenyataannya...???

Harus ada ‘Komunikasi Dua Arah’,
‘ada kerelaan mendengar kritik’,
‘ada keikhlasan meminta maaf’,
‘ada ketulusan melupakan kesalahan’
Dan ‘keberanian untuk mengemukakan pendapat’.

Sekali lagi MENIKAH bukanlah upacara yang diramaikan gending cinta, bukan rancangan gaun pengantin ala cinderella, apalagi rangkaian mobil undangan yang memacetkan jalan.
MENIKAH adalah berani memutuskan untuk berlabuh, ketika ribuan kapal pesiar yang gemerlap memanggil-manggil.
MENIKAH adalah proses penggabungan dua orang berkepala bau dalam satu ruangan diman kemesraan, ciuman, dan pelukan yang berkepanjangan hanyalah bunga. Masalahnya bukanlah menikah dengan anak siapa, ang hartnya berapa, bukanlah rangkaian bunga mawar yang jumlahnya ratusan, bukanlah perencanaan berbulan-bulan yang akhirnya membuat keluarga saling tersinggung, apalagi kegemaran minum kopi yang sama....

MENIKAH apabila tidak suci hati. Diri yang kotor dapat mudah diperbaiki, namun hati yang kotor tak mudah diperbaiki.

MENIKAH adalah proses pengenalan diri sendiri maupun pasangan anda. Tanpa mengenali diri sendiri, bagaimana anda bisa memahami orang lain...??? tanpa bisa memperhatikan diri sendiri, bagaimana anda bisa memperhatikan pasangan hidup...???

MENIKAH sangat membutuhkan keberanian tingkat tinggi, toleransi sedalam samudra, serta jiwa besar untuk ‘Meneerima dam Memaafkan’.

Degan kata lain, MENIKAH merupakan penggabungan dua bagian yang saling berbeda untuk dicari kecocokannya, bagaikan mur dan baut, bukan persamaan yang dangkal, bukan pula persamaan yang terlihat indah dimata. Perbedaan harus di cari kecocokan bukan persamaan. Perpisahan dengan alasan perbedaan adalah alasan yang naif, dan di buat-buat.

Inspirasi pagi/imelda FM

ENAM BATU UJiAN CINTA


ENAM BATU UJiAN CINTA

Bagaimana kami tahu bahwa cinta kami cukup dalam untuk menghantarkan kami kearah berdampingan seumur hidup, menuju kepada kesetiaan yang sempurna???
                                
Bagaimana kami dapat yakin bahwa cinta kami ini cukup matang untuk diikat sumpah nikah serta janji untuk berdampingan seumur hidup sampai maut memisahkan???

Pertama, ujian untuk merasakan sesuatu bersama.
Cinta sejati ingin merasakan bersama, memberi, mengulurkan tangan. Cinta sejati memikirkan pihak yang lainnya, bukan memikirkan diri sendiri. Jika kalian membaca sesuatu, pernahkah kalian berfikir, aku ingin membagi ini bersama sahabatku??? Jika kalian merencanakan sesuatu, adakah kalian hanya berfikir tentang apa yang ingin kalian lakukan, ataukah apa yang akan menyenangkan pihak lain? Sebagaimana Herman Oeser, seorang penulis jerman pernah mengatakan, “Mereka yang ingin bahagia sendiri, janganlah kawin. Karena yang penting dalam perkawinan ialah membuat pihak yang lain bahagia. Mereka yang ingin dimengerti pihak lain, janganlah kawin. Karena yang penting disini ialah mengerti pasangannya.” Maka batu ujian yang pertama ialah: “apakah kita bisa sama-sama meraskan sesuatu? Apakah kau ingin menjadi bahagia atau membuat pihak yang lain bahagia?”

Kedua, ujian kekuatan.
Saya penah menerima surat dari seorang yang jatuh cinta, tapi sedang risau hatinya. Dia pernah membaca entah diman, bahwa berat badan seseorang akan berkurang kalau orang itu betul-betul jatuh cinta. Meskipun dia sendiri mencurahkan segala perasaan cintanya, dia tidak kehilangan berat badannya dan inilah yang merisaukan hatinya. Memang benar, bahwa pengalaman cintaitu juga bisa mempengaruhi keadaan jasmani. Tapi dalam jangka panjang cinta sejati tidak akan menghilangkan kekuatan kalian, bahkan sebaliknya akan memberikan kekuatan dan tenaga baru pada kalian. Cinta akan memenuhi kalian dengan kegembiraan serta membuat kalian kreatif, dan ingin menghasilkan lebih banyak lagi. Batu ujian kedua: “apakah cinta kita memberi kekuatan baru dan memenuhi kita dengan tenaga kreatif, ataukah cinta kita justru menghilangkan kekuatan dan tenaga kita?”

Ketiga, ujian penghargaan.
Munkin mengagumi seorang jejaka, ketika ia melihatnya bermain boladan mencetak banyak gol. Tapi jika ia bertanya pada diri sendiri, “apakah aku mengingini dia sebagai ayah dari anak-anakku???”, jawabnya sering sekali menjadi negatif. Seorang pemuda mungkin mengagumi seorang gadis, yang dilihatnya sedang berdansa. Tapi sewaktu ia bertanya pada diri sendiri, “apakah aku mengingini dia sebagai ibu dari anak-anakku???”, gadis tadi mungkin akan berubah dalam pandangannya. Pertanyannya ialah: “apakah kita benar-benar sudah punya penghargaan yang tinggi satu kepada yang lainnya? Apa aku bangga atas pasanganku???”

Keempat, ujian kebiasaan.
Pada suatu hari seorang gadis eropa yang sudah bertunangan datang pada saya. Dia sangat risau, “aku sangat mencintai tunanganku.” Katanya, “tapi aku tak tahan caranya dia makan apel”. Gelak tawa penuh pengertian memenuhi ruangan. “cinta meneriama orang lain bersama dengan kebiasaannya. Jangan kawin berdasarkan paham cicilan, lalu mengira bahwa kebiasaan-kebiasaan itu akan berubah dikemudian hari. Kemungkinan besar itu takkan terjadi. Kalian harus menerima pasanganmu sebagaimana adanya beserta segala kebiasaan dan kekurangannya. Pertanyaannya:”apakah kita hanya bisa saling mencintai atau juga saling menyukai???”

Kelima, ujian pertengkaran.
Bialamana sepasang muda mudi datang mengatakan ingin kawin, saya selalu menanyakan mereka, apakah mereka pernah sesekali benar-benar bertengkar tidak hanya berupa perbedaan pendapat yang kecil, tetapi benar-benar bagaikan berperang. Seringkali mereka menjawab, “ah, belum pernah, pak, kami saling mencintai”. Saya katakan kepada mereka, “bertengkarlah dahulu, barulah akan ku kawinkan kalian.” Persoalannya tentulah, bukan pertengkarannya, tapi kesanggupan untuk berdamai lagi. Kemampuan ini mesti dilatih dan diuji sebelum kawin. Bukan seks, tapi batu ujian pertengkaranlah yang merupakan pengalaman yang “dibutuhkan” sebelum kawin.
Pertanyaannya: “bisakah kita saling memaafkan dan saling mengalah???”

Keenam, ujian waktu.
Sepasang  muda mudi datang kepada saya untuk dikawinkan. “sudah berapa lama kalian saling mencintai???” tanya saya. “sudah tiga, hampir empat minggu,” jawab mereka. Ini terlalu singkat. Menurut saya minimum satu tahun bolehlah. Dua tahun lebuh baik lagi. Ada baiknya untuk saling bertemu, bukan saja pada hari-hari libur atau hari minggu dengan berpakaian rapih, tapi juga pada saat bekerja di dalam hidup sehari-hari, waktu belum rapi atau cukur, masih mengenakan kaos oblong, belum cuci muka, rambut masih awut-awutan, dalam suasana yang tegang atau berbahaya. Ada suatu peribahasa kuno “janagan kawin sebelum mengalami musim panas dan musim dingin bersama dengan pasanganmu”. Sekiranya kalian ragu-ragu tentang perasaan cintamu, sang waktu akan memberi kepastian. Tanyakan: “apakah cinta kita telah melewatimusim panas dan musim dingin, sudah cukup lamakah kita saling mengenal???”

Dan izinkan saya memberikan suatu kesimpulan yang gamblang. Seks bukan batu ujian bagi cinta. “jika seepasang muda mudi ingin punya hubungan seksual untuk mengetahui apakah mereka saling mencintai, perlu ditanyakan pada mereka. “demikian kecilnya cinta kalian???” jika kedua-duanya berfikir. “nanti malam kita mesti melakukan seks, kalau tidak pasanganku akan mengira bahwa akutidak mencintai dia atau bahwa dia tidak mencintai aku.” Maka rasa takut akan kemungkinan gagal sudah cukup menghalau keberhasilan percobaan itu. Seks bukan suatu batu ujian bagi cinta, sebab seks akan musnah saat di uji.

Cobalah adakan observasi atas diri saudara sendiri pada waktu saudara pergi tidur. Saudara mengobservasi diri sendiri, kemudian tidak bisa tidur. Atau saudara tidur, kemudian tidak lagi bisa mengobservasi diri sendiri. Sama benar halnya dengan seks sebagai suatu batu ujian untuk cinta. Saudara menguji, sesudah itu tidak lagi mau mencintai. Atau saudara mencintai, kemudian tidak menguji untuk kepentingan cinta itu sendiri, cinta perlu mengekang menyatakan dirinya secara jasmaniah sampai bisa dimasukkan kedalam dinamika segitigaperkawinan.

SUMBER: “JODOHKU”, oleh Walter Trobisch Beberapa dari batu ujian ini dikutip trobisch dari buku “LOVE AND THE FACTS OF LIFE” Oleh Evelyn Duvall.