Sunday, 6 May 2012

BUDAYA BALI


TARI KECAK
Kecak adalah jenis tari bali yang paling unik, kecak tidak diiringi dengan alat musik/gamelan apapun, tetapi ia diiringi dengan paduan suara sekitar 100 orang pria. Ia berasal dari jenis tari sakral “Shanghyang”. Pada tari Shanghyang seseorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan. Dengan menggunakan penari sebagai media penghubung para Dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya. Pada tahun 1930-an mulailah disisipkan cerita Epos Ramayana ke dalam tari tersebut. Secara singkat ceritanya adalah sebagai berikut:
Karena akal jahat Dewi keyayi (ibu tiri) Sri Rama, Putra mahkota yang syah dari kerajaan Ayodya, diasingkan dari intana ayahandanya Sang Prabu Dasarata. Dengan di temani adik laki-lakinya serta istrinya yang setia Sri Rama pergi ke hutan Dandaka. Pada saat mereka berada di hutan, mereka diketahui oleh prabu Dasamuka (Rahwana) seorang raja yang lalim, dan Rahwanapun terpikat oleh kecantikan dewi Sita. Ia lalu membuat upaya untuk menculik dewi Sita, dan ia dibantu oleh patihnya, Marica. Dengan kesaktiannya raksasa Marica menjelma menjadi seekor kijang emas yang cantik dan lincah. Dengan demikian merekapun memisahkan Sita dari Rama dan Laksamana. Rahwan lalu menggunakan kesempatan ini untuk menculik Dewi Sita dan membawanya kabur dari alengka Pura. Dengan mengadakan tipuan ini maka Rama dan Laksamana berusaha menolong Sita dari cengkeraman raja yang kejam itu. Atas bantuan bala tentara kera dibawah panglima Sugriwa maka mereka berhasil mengalahkan bala raksasa Rahwana yang dipimpin oleh Magananda, putranya sendiri. Akhirnya Rama berhasil merebut kembali istrinya dengan selamat.
Beberapa Episode dari Epos itu dipergelarakan oleh:
Adegan I : Rama, Sita,, dan Kijang Emas
Rama, Sita dan Laksamana  memasuki arena, lalu muncul kijang Emas. Sita meminta Rama untuk menangkapnya. Rama meninggalkan Sita yang di jaga oleh laksamana. Tiba-tiba terdengar jeritan minta tolong. Menurut Sita itu pasti suara Rama, lalu menyuruh Laksamana untuk membantunya, karena dituduh hendak mencari untung atas kematian Rama. Laksamana naim pitam dan meninggalkan Sita seorang diri
Adegan II : Sita dan Rahwana
Rahwana muncul, menculik Sita serta menerbangkan ke Alengka.
Adegan III : Sita, Trijata dan Hanoman
Dengan ditemani Trijata keponakan Rahwana, sita meratapi nasibnya ditaman istana Alengka. Hanoman (si kera putih) muncul. Ia berkata bahwa ia adalah utusan Sang Rama, dan ia pun memperlihatkan cincinnya untuk diserahkan kepada Rama dengan pesan bahwa agar Rama segera menyelamatkannya.
Adegan IV : Rama, Meganada, dan Garuda
Adegan ini memperlihatkan Rama di medan parangelawan Megananda, putra Rahwana. Megananda menembak Rma dengan panah saktinya, yang kemudian melilit Rama. Dalam keputusannya lalu memanggil Garuda, sekutunya Garuda lalu membebaskana Rama.
Adegan V : Rama, Sugriwa dan Megananda
Munculnya Sugriwa (si raja kera), segera terjadi pertarungan antara Sugriwa dan Megananda. Pertunjukkan di akhiri dengan kemenangan di pihak Rama. Akhir cerita, Rama, Sita, Laksamana kembali pulang dengan rasa bahagia.
TARI SANGHYANG DEDARI
Tari Sanghyang Dedari muncul dari adanya fungsi religius. Untuk tetap menjaga keamanan dan kemakmuran desa. Tari ini di pertunjukkan untuk mengusir roh-roh jahat, yang mengganggu penduduk desa, dalam wujud wabah atau kematian.
Dijelaskan bahwa Sanghyang Dedari, adalah jenis tarian ritual dengan kepercayaan bahwa ada saat-saat tertentu turut menemui umatnyadan ia memasuki tubuh si penari. Sanghyang adalah sebutan yang berarti “suci”.
Dedari artinya malaikat. Tari ini dipentaskan oleh dua orang gadis mungil di bawah umur, karena karena keperawanan berarti kesucian. Tari Sanghyang dimana para penarinya kesurupan sebelum menari, dipentas dipura dan diiringi dengan iring-iringan menuju tempat yang ditentukan. Diiringi tembang dan kidung suara pria dan wanita, para penari mulai melirik-lirik bebas seperti gemulai tarian legong. Sangat ajaib, bahwa gerak mereka selalu sama, walaupun mereka menari dengan mata tertutup selama pertunjukkan. Begitu kidung terhenti, gadis cilik tersebut terhempas yang kemudian segera di gotong dan segera dibebaskan dari pengaruh kesurupan oleh pemangku, setelah memerciki mereka dengan air suci.
TARI SANGHYANG DEDARI
Ditarukan oleh seorang lelaki kesurupan, yang berjingkrak-jingkrak seperti tingkah laku seekor kuda. Ia menari diatas bara api terbuat dari sabut kelapa. Jika kidung Sanghyang menuntunnya ke api, maka ia pun akan menari diatas api.

No comments:

Post a Comment